Sabtu, 10 Juni 2017

NOVIA HERUAGNI JAYANTI


#TugasIndividu


Analisis Novel “Teman Imajinasi” karya Andam P. Saptiar
A.    Identitas Novel
Judul               : Teman Imajinasi
Penulis             : Andam P. Saptiar
Penyunting      : Zydnee Qairin Khadafi 
Penerbit           : Diva Press
Cetakan           : pertama, Agustus 2016
Tebal               : 196 halaman
ISBN               : 978-602-391-183-7
B.     Resensi Novel
Setiap anak kecil pasti mempunyai teman imajinasi. Mereka suka membayangkan bermain, berbicara dengan sosok yang mereka ciptakan sendiri. Hal tersebut berangsur-angsur akan menghilang saat mereka tumbuh dewasa. Namun apa yang akan terjadi jika seorang wanita remaja mempunyai teman imajinasi yang menjadikan khalayannya sebagai istana. Apakah hal tersebut masih dianggap wajar?
Hana seorang gadis remaja yang terlahir dari keluarga mapan dan muslim yang taat. Ia mempunyai dua adik lelaki kembar bernama Rino dan Roni. Walaupun kedua orangtua Hana sibuk Ia tidak pernah kekurangan kasih sayang. Saat kuliah Hana memutuskan untuk mengambil Jurusan farmasi yang menuntutnya berkutat dengan penelitian-penelitian, Ia juga aktif bergabung dengan organisasi dikampusnya yang membuatnya semakin sibuk. Belum lagi Ia bersama dua sahabatnya rutin mengikuti pengajian.
Hana tumbuh seperti remaja pada umumnya. Namun suatu ketika Ia ditimpa banyak masalah. Hana merasakan ada sosok suara lelaki yang berbicara kepadanya. Padahal, tidak ada sosok siapapun. Hal ini sangat mengusiknya sehingga Ia memutuskan untuk mengusir suara tersebut. Dengan bantuan sahabatnya, Hana menempuh berbagai cara. Mulai dari pergi ke psikiater sampai mendengarkan kaset ruqyah.
Usaha yang dilakukannya pun berhasil. Hana tidak lagi diganggu oleh suara lelaki tersebut. Sayangnya, dalam setiap kesendirian, Ia merasa rindu dengan suara-suara tersebut. Hana kehilangan “temannya” yang selama ini Ia beri nama Ajin. Ajin senantiasa selalu menghibur, memotivasi dan setia menemani saat Hana membutuhkannya.
C.    Unsur Intrinsik Novel
a.       Tema
Tema yang diangkat dari novel Teman Imajinasi mengisahkan tentang kehidupan Hana seorang mahasiswi semester enam fakultas farmasi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta
b.      Tokoh
·         Hana                      : “Seorang mahasiswi semester enam,...” Hal 8
·         Ajin                       : “...seru Hana memanggil sosok itu...” Hal 123
·         Bu Ina                   : “... Bu Ina, mamanya Hana,...” Hal 9
·         Rino dan Roni       : “... Setidaknya, setelah kedua adik kembarnya...” Hal 9
·         Pak Haris               : “... Papanya adalah wakil direktur...” Hal 9
·         Nita dan Finda      : “...dua orang sahabatnya di tempat liqa, Nita dan  Finda...” Hal 57
c.       Penokohan
·         Hana
Aktif         : “...Sosoknya biasa saja, baik dari segi penampilan maupun dari segi kecerdasan. Namun dia rajin dan aktif di berbagai kegiatan kampus...” Hal 8
·         Pak Haris dan Bu Ina
Peduli        :”...Pak Haris dan Bu Ina semakin berhati-hati dalam memilih pendidikan untuk anak-anaknya,...” Hal 10 
·         Rino
Aktif dan kritis :”... Rino merupakan anak aktif dan kritis, tidak mau mengalah...” Hal 28
·         Roni
Pasif          :”... sedangkan Roni lebih pasif...” Hal 28
·         Nita
Aktif         :”...antara ikhwan dan akhwat harus ada pembatasnya, tidak boleh berhadap-hadapan langsung. Dengan begitu, mereka bisa fokus, tidak melirik lawan jenis. Lagi pula mereka lebih nyaman seperti itu, tidak malu untuk mengeluarkan pendapat...” Hal 58-59
·         Finda
Tenang      :”... Finda adalah muslimah yang tidak suka beroganisasi. Waktu luangnya lebih banyak dihabiskan untuk bersenang-senang namun tetap di jalan yang benar...” Hal 58
·         Ajin
Peduli        :” ‘Siapa yang akan pergi menghubungi sponsor sendiri? Kan ada aku yang selalu menemani. We always together, Han.’” Hal 23

d.      Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketiga. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara pengisahannya yang menggunakan kata “ dia” dalam novel tersebut.
e.       Latar
Latar novel tersebut adalah daerah Jakarta, karena sang pengarang menggambarkan latar-latarnya di Jakarta. Adapun latar khususnya yaitu rumah Hana, tempat liqa, halte kopaja, Terminal Kampung Rambutan, kota Depok, dan kampus Hana.
f.       Alur
Alur yang digunakan adalah alur maju mundur, karena dapat dilihat dari urutan ceritanya, yaitu dimulai dari perkenalan Hana, Pak Haris, Bu Ina, dan lainnya. Lalu lalu mengingat kembali masa kecil Hana saat perayaan ulangtahunnya, kemudian kembali lagi saat Hana merasakan kejanggalan pada dirinya. Ketika sedang bingung dan sedih, dia selalu mendengar suara tanpa sosok di dalam pikirannya. Hana pun selalu membalas suara itu, hingga terdengar seperti bergumam sendiri.Merasa ada keanehan di dalam dirinya, Hana menceritakan masalahnya kepada dua orang sahabatnya di tempat liqa, Nita dan Finda. Dibantu kedua sahabatnya, Hana pun berusaha mengusir suara itu. Mulai dari mendengarkan kaset ruqyah di rumah, datang ke tempat khusus ruqyah, hingga mengunjungi psikiater. Hana pun mendapat nasihat dari psikiaternya.Berkat dukungan Nita dan Finda, akhirnya Hana kembali menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif, tidak ada waktu luang yang tak berguna. Berhasil! Sudah tiga bulan Hana tidak mendengar suara tanpa sosok lagi. Namun kini, tiba-tiba dia sangat merindukan suara itu. Tekadnya sudah bulat untuk mengembalikan suara itu ke dalam kehidupannya. Akhirnya suara itu kembali lagi, bahkan dalam wujud seorang laki-laki bernama Ajin, sesuai imajinasi Hana.Jadi, dari urutannya dapat disimpulkan bahwa alur yang digunakan adalah alur maju mundur,yaitu alur yang ceritanya dimulai ditengah-tengah. Sementara cerita berkembang maju, beberapa kali ditampilkan potongan yang menjelaskan latar belakang cerita.
g.      Amanat
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepda-Ku, agar mereka memeroleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)” hal 195
D.    Unsur Ekstrinsik Novel
Biografi pengarang
Andam P.Saptiar lahir di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1992 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya perempuan, dan adiknya laki-laki. Kedua orang tuanya, Bapak Saptiar Rufa’l dan Ibu Rumiati telah memberikannya pendidikan Islam yang baik.
beberapa organisasi pernah diikuti oleh penulis, khususnya yang berorientasi kerohanian Islam. Menjelang kelulusan S1, penulis sempat mengajar selama enam bulan di TKIT Ad-Dzakariah, Jagakarsa. Ia berhenti mengajar TK untuk melanjutkan studi di program profesi apoteker hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUH. RIDHO S

#TugasIndividu ANALISIS NOVEL RADEN MANDASIA SI PENCURI DAGING SAPI BERDASARKAN PENDEKATAN RESEPSI SASTRA Landasan Teori Secara d...