#TugasIndividu
ANALISIS
NOVEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN OBJEKTIF
A. Sinopsis Novel
RASA INI
Karya
Ari Keling
“Mengapa sulit sekali mengutarakan cinta di usia
yang masih sangat mudah?” Billy tidak berani mengutarakan perasaannya. Ingin
menelpon ke rumah Putri, dia takut dan malu. Akhirnya, Billy mengirim surat
cinta yang dimasukkan ke kotak pos pinggir jalan.
Perkiraannya,sebelum
pengambilan ijazah, surat itu sudah sampai ke tangan putri. Namun, ternyata
perkiraan Billy meleset. Billy berpikir, Putri menolak cintanya dengan cara
tidak mau menemuinya di hari pengambilan ijazah. Billy salah dan akhirnya
pindah ke kota lain.
Sementara Putri yang akhirnya memberanikan diri
untuk mengutarakan cintanya, tidak mendapati Billy di hari pengambilan ijazah.
Putri berpikir, Billy memang tidak mencintainya. Lima tahun kemudian mereka
dipertemukan di acara reuni. Billy masih menginginkan Putri, sementara gadis
itu sudah tak lagi sendiri. Akankah mereka bisa bersama, ataukah cinta hanya
dapat bersarang di dalam dada?
**********
Sebab, terkadang dua orang melangkah di jalan
berbeda tapi satu tujuan. Billy menyukai
Putri, dan sebaliknya. Namun mereka tidak mampu mengutarakan perasaan mereka,
karena mereka saling jatuh cinta saat masih SMP. Itulah yang membuat mereka
malu-malu, dan malah membuat mereka saling salah paham. Billy hanya berani
mengirim surat untuk Putri, yang diperkirakan suratnya akan sampai sebelum hari
pengambilan ijazah. Namun kenyataannya tidak, surat itu belum sampai ke tangan
Putri. Sedangkan Billy harus segera pindah ke cikarang. Empat tahun setelah
lulus SMP, mereka dipertemukan lewat reuni. Pertemuan itu membuat mereka
merasakan perasaan yang dulu pernah mereka rasakan. Tak semudah yang terlihat,
Putri ternyata sudah memiliki kekasih lain yang bernama Doni. Disinilah yang
membuat Putri bingung harus memilih siapa.
Pujianmu adalah sayapku, yang kemudian aku terpasung
karena angin nan dingin memilin.
B.
Analisis
Novel Menggunakan Pendekatan Objektif
1.
Pengertian
Pendekatan Objektif
Pendekatan objektif adalah pendekatan
yang memfokuskan perhatian kepada karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini
memandang karya sastra sebagai struktur yang otonom dan bebas dari hubungannya
dengan realitas, pengarangm maupun pembaca.
Pendekatan objektif juga disebut
oleh Welek & Waren (1990) sebagai pendekatan intrinsik karena kajian
difokuskan pada unsur intrinsik karya sastra yang dipandang memiliki kebulatan,
koherensi, dan kebenaran sendiri.
2.
Pendekatan
Objektif Pada Novel “Rasa Ini”
a.
Tema
Novel ini mengangkat sebuah tema tentang
percintaan antara Billy, Putri dan Doni.
b.
Tokoh
ü Putri
Ariani
ü Billy
Hendrawan
ü Doni
ü Vidya
ü Adi
ü Wahyu
Ucil
ü
c.
Penokohan
ü Putri Ariani (Pemalu, perhatian)
(Aku
ingin mengatakan kalau aku begitu menyukaimu, tapi aku terlalu malu untuk
mengutarakannya padamu)
Ini merupakan ungkapan Putri yang
ditulis dalam buku diary miliknya. Ini mencerminkan bahwa karakter pemeran
tokoh Putri dalam novel ini adalah pemalu. Karna didalam ceritanya, Putri
merasa malu untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Billy.
*
(“Ini
aku bawain nasi kuning buat kamu. Kamu makan dulu, ya,” katanya sambil
menyodorkan sebungkus nasi kuning dan segelas plastik air mineral.
“Aduh,
Put, jadi ngerepotin.” Billy mengucek-ngucek kedua matanya.
“Enggak,
kok.” Putri menggeleng pelan. Dilihatnya kedua mata Billy yang sayu. “Kamu
sakit, ya?” tanya Putri.)
Dalam percakapan antara Billy dan Putri
tersebut, terlihat jelas bahwa karakter pemeran tokoh Putri dalam novel ini
adalah gadis yang perhatian.
ü Billy (Penakut, Pemalas)
(Billy tidak berani mengutarakan
perasaannya. Ingin menelpon kerumah Putri pun dia takut dan malu. Sebelum
pengambilan ijazah, dia sadar betul bahwa sebentar lagi akan berpisah dengan
Putri dan pindah ke kota lain.)
Dalam kutipan cerita ini, terlihat jelas
bahwa karakter dari pemeran tokoh Billy dalam novel ini adalah penakut. Karna
Billy merasa takut untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Putri.
*
(Vid,
Vid, Vid, buruan Vid,” kata Billy dengan muka panik seraya menarik lengan
Vidya.
“Apaan
nih, Bill? Main tarik saja, memang aku becak?” Vidya melotot.
Please, Vi. Bangun dulu. Aku belum
ngerjain PR Matematika,” kata Billy memohon pada Vidya. Putri tersenyum melihat
tingkah Billy )
Dalam kutipan percakapan tersebut,
terlihat jelas bahwa karakter dari pemeran tokoh Billy dalam novel ini adalah
seseorang yang pemalas.
ü Vidya (Usil, Suka bercanda)
(“Aku malah nggak
ngerti, Vi, atau jangan-jangan selama ini Doni Cuma pelarianku saja,” balas
Putri.
“Waduh…, bisa begitu,
ya? Cinta, cinta, kayak apa sih bentuknya?” Vidya tertawa lepas.
“Ah, kamu mengejek
terus,” keluh Putri.
“Habisnya cinta
monyetmu itu dalam banget kayak sumur lapindo. Hahaha…” ujar Vidya sambil
tertawa terpingkal-pingkal.)
Dalam kutipan diatas, terlihat jelas bahwa karakter dari
pemeran tokoh Vidya dalam novel ini adalah sosok yang usil dan suka bercanda.
Karna Vidya selalu saja usil kepada Putri.
ü Wahyu Ucil (Usi, Suka bercanda)
(“Reuni ini khusus aku
buat untuk Putri dan Billy biar cinta mereka kembali mekar.” Ujar ucil sambil
tertawa terbahak-bahak, dan ucapannya ini kembali membuat gelak tawa
teman-teman. Sementara itu, Putri hanya tersenyum dengan wajah malu.)
Dalam kutipan cerita diatas, terlihat jelas bahwa karakter dari
pemeran tokoh Wahyu Ucil dalam cerita tersebut adalah sosok yang suka bercanda
dan juga usil. Buktinya, Wahyu Ucil sampai membuat Putri dan Billy merasa
tersipu malu akibat candaannya.
ü Doni (Penyayang dan perhatian)
(“Kamu jangan lupa bawa
baju hangat, Yang” pesan Doni. “ Di puncak, kan, dingin. Jangan lupa bawa
sweater, celana panjang, syal,” katanya lagi.
“Kamu nanti bawa
obat-obatan gak?” Ujar Doni.
“Obat? Aku kan gak
sakit Don,” kata Putri sambil memainkan ujung rambutnya yang tergerai jatuh
didepan dadanya.
“Namanya juga
perjalanan jauh, Yang, Disana kan dingin, buat jaga-jaga aja, sempat kamu masuk
angin” Balas Doni lagi.)
Dalam kutipan percakapan diatas, terlihat jelas bahwa karakter
dari pemeran tokoh Doni dalam cerita tersebut adalah sosok yang sangan
perhatian dan penyayang. Buktinya Doni mengingatkan Putri untuk membawa
perlengkapan dan obat-obatan untuk persiapan ke puncak karena Doni sangat
menyayangi Putri pacarnya.
ü Adi (Humoris dan usil)
(“Ya, maklum juga, sih.
Ini kan baru kali pertama ada reuni di angkatan kita.”
“Ya, gitu deh. Tapi
kamu gak usah khawatir, si Putri ikut kok,hahahahahaha”. Kata Adi yang disudahi
dengan gelak tawa.)
Dalam kutipan cerita diatas, terlihat jelas bahwa karakter dari
pemeran tokoh Adi dalam cerita tersebut adalah sosok yang humoris dan usil.
Dikutip dalam percakapannya dengan Billy, Adi juga mengusili Billy dengan
bercandaan soal Putri yang ikut juga dalam reuni mereka.
d.
Latar/Setting
ü SMPN
5 Tangerang
ü Rumah
Putri
ü Puncak
ü Tepi
danau
ü Gazebo
villa
ü Kampus
ü Bus
ü Kelas
ü Di
dalam mobil
e.
Alur
cerita
Alur cerita yang digunakan didalam novel
ini adalah alur maju dan mundur.
f.
Sudut
Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam
cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.
g.
Gaya
Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan didalam ceita
ini adalah gaya bahasa personifikasi dan hiperbola. Berikut kutipannya.
-
Personifikasi (Sebuah vila berdiri
anggun layaknya seorang perempuan cantik yang usianya tak muda lagi, namun
tetap eksotis. Berdiam tenang dikelilingi alam yang tak kalah indah.)
-
Hiperbola (Pagi yang cerah, dan
kebahagiaan dari wajah Billy merekah. Gumpalan awan-awan putih menggantung
dilangit nan biru sementara cuaca masih agak dingin.)
(Gemintang
beramai-ramai menarik langit malam, dan mataharisadar diri untuk berehat sejnak
merangkai mimpi.)
h.
Amanat/Pesan
Pesan yang bisa kita petik dari cerita
ini adalah janganlah sesekali kita mengandalkan ego demi kepentingan dan
kebahagiaan kita sendiri, kita juga harus memikirkan orang lain yang tersakiti
karna ego kita dan janganlah kita menjadi orang yang suka merebut kebahagiaan
yang orang lain telah rangkai demi untuk kepentingan diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar