#TugasIndividu
PENERAPAN
RESEPSI SASTRA PADA NOVEL CEMBURU
A. Pengertian Resepsi Sastra
Ratna (2008:165) mengemukakan secara definitif resepsi
sastra berasal dari kata recipere (Latin), reception (Inggris)
yang berarti sebagai penerimaan atau penyambutan pembaca. Dalam arti luas
resepsi didefinisikan sebagai pengolahan teks, cara-cara pemberian makna
terhadap karya sehingga dapat memberikan respons terhadapnya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Pradopo (2007:206) bahwa resepsi sastra adalah estetika (ilmu
keindahan) yang mengacu kepada tanggapan atau resepsi pembaca karya sastra dari
waktu ke waktu.
Seltanjutnya, Endaswara (2008:118) mengemukakan bahwa
resepsi berarti menerima atau penikmatan karya sastra oleh pembaca. Resepsi
merupakan aliran yang meneliti teks sastra dengan bertitik tolak kepada pembaca
yang memberi reaksi atau tanggapan terhadap teks itu. Dalam meresepsi sebuah
karya sastra bukan hanya makna tunggal, tetapi memiliki makna lain yang akan
memperkaya karya sastra itu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa resepsi
sastra merupakan penelitian yang menfokuskan perhatian kepada pembaca, yaitu
bagaimana pembaca memberikan makna terhadap karya sastra, sehingga memberikan
reaksi terhadap teks tersebut.
B. Dasar-Dasar Teori Resepsi Sastra
Resepsi sastra dapat melahirkan tanggapan, reaksi atau
respon terhadap sebuah karya sastra dikemukakan oleh pembaca sejak dulu hingga
sekarang akan berbeda-beda antara pembaca yang satu dengan yang lain. Begitu
juga dengan tiap periode berbeda dengan periode lainnya. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan cakrawala harapan (verwachtingshorizon atau horizon of
expectation). Cakrawala harapan ini adalah harapan-harapan seorang pembaca
terhadap karya sastra (Pradopo, 2007:207).
Cakrawala ini sebagai konsep awal yang dimiliki pembaca
terhadap karya sastra ketika ia membaca sebuah karya sastra. Harapan itu adalah
karya sastra yang dibacanya sejalan dengan konsep tenatang sastra yang dimiliki
pembaca. Oleh karena itu, konsep sastra antara seorang pembaca dengan pembaca
lain tentu akan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan cakrawala harapan seseorang
itu ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan dalam
menanggapi karya sastra.
Teori resepsi dikembangkan oleh RT Segers (1978:36) dalam
bukunya Receptie Esthetika (1978) Buku Receptie Esthetika diawali
dengan dasar-dasar resepsi sastra ditentukan ada tiga dasar faktor cakrawala
harapan yang dibangun pembaca:
- norma-norma yang terpancar dari teks-teks yang telah dibaca oleh pembaca;
- pengetahuan dan pengalaman atas semua teks yang telah dibaca sebelumnya;
- pertentangan antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk memahami, baik secara horison “sempit” dari harapan-harapan sastra maupun dalam horison “luas” dari pengetahuannya tentang kehidupan.
Ratna (2008:165) mengemukakan secara definitif resepsi
sastra berasal dari kata recipere (Latin), reception (Inggris) yang berarti
sebagai penerimaan atau penyambutan pembaca. Dalam arti luas resepsi
didefinisikan sebagai pengolahan teks, cara-cara pemberian makna terhadap karya
sehingga dapat memberikan respons terhadapnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Pradopo (2007:206) bahwa resepsi sastra adalah estetika (ilmu keindahan) yang
mengacu kepada tanggapan atau resepsi pembaca karya sastra dari waktu ke waktu.
Seltanjutnya, Endaswara (2008:118) mengemukakan bahwa
resepsi berarti menerima atau penikmatan karya sastra oleh pembaca. Resepsi
merupakan aliran yang meneliti teks sastra dengan bertitik tolak kepada pembaca
yang memberi reaksi atau tanggapan terhadap teks itu. Dalam meresepsi sebuah
karya sastra bukan hanya makna tunggal, tetapi memiliki makna lain yang akan
memperkaya karya sastra itu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa resepsi
sastra merupakan penelitian yang menfokuskan perhatian kepada pembaca, yaitu
bagaimana pembaca memberikan makna terhadap karya sastra, sehingga memberikan
reaksi terhadap teks tersebut.
C. Resensi novel
Review
Cemburu; Di Antara Sakura Padang Salju
Judul
buku: Cemburu
Penulis:
Hapsari Hanggarini
Penerbit: Bukune,
2013
Jumlah
halaman: 202 halaman
ISBN:
602-220-087-3
Keterangan:
Pinjam dari Rosita (UNISMUH Makassar)
Blurb:
Hiduplah seperti bunga sakura. Meski singkat, bisa memberi kebahagiaan bagi
orang lain-bahkan hanya dengan melihatnya
HIKARI
Kau
bersama dia yang begitu sempurna. Aku cemburu. Tapi, aku tak tahu bagaimana
untuk mengungkapkan rasa ini tanpa menyakiti dirimu dan diriku. Apakah aku
hanya bagai bunga sakura bagimu? Yang merekah sejenak, lalu gugur ketika musim
semi berganti. Kau menyukaiku, benarkah?
SHIN
Di antara
butiran salju dari pucuk-pucuk pohon di sebuah padang salju yang putih
menyilaukan, aku menemukan seraut wajah. Kau, bukan dia. Dan, aku selalu
berharap kau duduk di bangku taman itu meski nyatanya aku menemukannya selalu kosong.
Aku mencoba kembali memupuk harapan di hati, sendiri. Aku menyukaimu-ah, bukan,
aku mencintaimu, bolehkah? Kapan kau akan tahu?
Secara
singkat bercerita mengenai Shin, pemuda blasteran Indonesia-Jepang yang lahir
di Indonesia namun ketika menginjak tahun kedua di SMA, ayah Shin yang
sebelumnya bekerja di Jakarta ditugaskan untuk kembali bertugas di Jepang
tepatnya di kota Sapporo. Karena itulah, mau tak mau Shin harus pindah sekolah.
Ketika
Shin menginjakkan kakinya di sekolah baru di Sapporo, Shin sudah mendapatkan
banyak perhatian dari murid-murid lainnya. Tak terkecuali dari murid-murid
perempuan yang memuji pesona Shin. Namun, tidak begitu halnya dengan Ken, yang
justru menaruh dendam pada Shin. Kehadiran Shin, membuka ingatan masa lalu Ken,
sebuah peristiwa yang tak akan pernah Ken lupakan yang ia simpan selama
bertahun-tahun dalam hatinya dan mengendap sebagai sebuah dendam yang harus Ken
balas. Ken pun mulai melakukan tindakan bullying atau dalam bahasa Jepang
disebut ijime kepada Shin.
Kekesalan
Ken semakin memuncak ketika ia mendapati fakta bahwa Shin dekat dengan Natsumi,
mantan pacarnya yang belum bisa ia lupakan sepenuhnya. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu, Ken mulai merelakan Natsumi karena ia pikir Shin tidak
seburuk yang ia pikir dan cukup baik untuk mendampingi Natsumi. Namun, Ken
kembali harus meradang ketika Shin pun dekat dengan Hikari, saudara sepupunya
yang cantik yang begitu ia sayangi. Ken merasa cemburu karena Shin bisa disukai
oleh dua wanita sekaligus, terlebih-lebih dua wanita itu adalah orang-orang
terdekatnya. Natsumi dan Hikari. Ken takut, jika ia menjadi terlupakan.
D.
Analisis Novel “CEMBURU” karya Hapsari Hanggarini
●
Penerapan resepsi sastra
Tanggapan
Pembaca :
Yang ditanggapi adalah tokoh Shin dan
Ken. Keduanya yang bisa dibilang sebagai karakter sentral pada novel “cemburu”
karya Haspari Hanggarini. Shin sebagai pria yang diidolakan oleh sepupu ken
sedangakan shin yang menyukai Natsumi tetap bisa berperilaku baik kepada
Hikari. Sedangkan Ken sebagai sepupu Hikari memerankan karakter sebagai seorang
yang baik dan peeduli. Karakter keduanya itu bisa dijadikan sebagai contoh
dalam kehidupan yang nyata bagaimana orang tetap bisa peuduli dalam keluarga
dan luar keluarga sebenarnya. Beberapa kutipan yang membuktikan karakter
keduanya sebagao berikut:
1.
Shin membuka mata perlahan. Dia meoleh, lalu
mendapati seorang gadis tengah sibuk mengibakkan tumpukkan salju yang mengubur
badannya. Shin tidak mengenal gadis itu. Tetapi, dai wajah dan sorot matanya,
shin tahu dia begitu mengkhawatirkan shin.
Tanggapan
pembaca : dalam paragraph diatas, menceritakan adanya sisi romantis dari isi
cerita novel karya Haspari Hanggarini tersebut, dan dengan sangat jelas
diceritakan diparagraph diatas bahwa si gadis mengkhawatirkan Shin yang berarti
dia menyukai Shin.
2.
Semalam, Ken terus memikirkan bagaimana seandainya
jika Hikari benar-benar menyukai Shin. Tentu saja hal itu tak akan membuatnya khawatir jika
tidak ada Natsumi diantara mereka. Tak akan membuat Ken Khawatir jika dia bisa
memastikan Shin benar-benar menyukai sepupunya itu, bukan karena merasa
kasihan.
Tanggapan
pembaca : dari bacaan diatas bisa dipastikan Ken adalah seorang sepupu yang
baik, yang sangat peduli terhadap Hikari. Yang bahkan peduli jika Hikari akan
suka pada orang yang menyukai orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar